Minggu, 01 Desember 2013

Karangan Ilmiah,Semi Ilmiah,dan Non Ilmiah

I. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Tujuan karya ilmiah: agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.

Fungsi karya ilmiah: sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)

Syarat menulis karya ilmiah :

1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa

Sifat karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:

1. Lugas dan tidak emosional
Mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).

2. Logis
Disusun berdasarkan urutan yang konsisten

3. Efektif
Satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.

4. Efisien
Hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Jenis-jenis karya ilmiah
karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:

1. Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.

2. Kertas kerja, seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.

3. Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

4. Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

5. Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
II. Karangan Semi Ilmiah
Adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun dengan bahasa konkret, gaya bahasa formal, dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam suatu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Karakteristiknya berada diantara ilmiah. Ciri-ciri karangan Semi Ilmiah antara lain
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Gaya bahasa formal dan popular
4. Mementingkan diri penulis
5. Melebihkan-lebihkan sesuatu
6. Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
7. Bersifat persuasif.

III. Karangan Non Ilmiah (Fiksi)
Adalah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

Ciri-ciri karangan Non Ilmiah :
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Gaya bahasa konotatif dan popular
4.  Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
6.  Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuasif.

Setelah kita mengetahui perbedaan karya tulis ilmiah,non ilmiah dan semi ilmiah maka saya akan mencoba mengidentifikasi salah satu karya tulis dibawah ini:

Semut yang Sombong
            Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat. Tinggallah disana berbagai macam hewan,mulai dari semut,gajah,harimau,badak,burung,dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan tersebut. Semua hewan panik berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.
            Keesokan harinya,matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya,namun apa yang terjadi?banyak pohon dihutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.
            Seekor kepomong sedang menagis dan bersedih akan apa yang telah terjadi terhadap sebuah pohon yang sudah tumbang. “Hu...hu...betapa sedihnya aku,diterjang badai tapi tidak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu..” sedih sang kepompong meratapi kesedihan. Dari balik tanah,muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata “Hai kepompong,lihatlah aku,aku terlindungi dari badai kemarin,tidak seperti kau yang ada diatas tanah,lihat tubuhmu,kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlndung dari badai”kata sang semut dengan sombongnya.
            Si semut makin sombong dan terus berkata demikian pada semua hewan yang ada dihutan tersebut. Sampai pada suatu ketika si semut berjalan diatas lumpur hidup. Si semut tidak tahu bahwa ia sedang berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya ke dalam lumpur tersebut.
            “Tolong...tolong...aku terjebak dalam lumpur hidup. Tolong....”,teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas,”Sepertinya kamu sedang dalam kesulitan ya,semut?”. Si semut mencari sumber suara tersebut,ternyata suara tersebut berasal dari seekor kupu-kupu yang terbang diatas lumpur hidup tersebut.
            “Siapa kau?”tanya si semut penasaran. “Aku adalah kepompong yang waktu itu kamu hina”jawab si kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta pertolongan kepada kupu-kupu agar menyelamatkan dia dari hisapan lumpur tersebut. “Tolong aku kupu-kupu,aku minta maaf waktu itu aku sombong sekali bisa bertahan dari badai hanya karena aku berlindung dibawah tanah”. Si kupu-kupu akhirnya menolong si semut dan semut pun selamat serta berjanji tidak akan menghina sesama makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Setelah kita mencermati karya tulis di atas maka kita bisa golongkan karya tulis tersebut adalah dongeng. Seperti yang kita juga ketahui dogeng merupakan salah satu contoh karya tulis non ilmiah karena memiliki ciri-ciri:
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Gaya bahasa konotatif dan popular
4.  Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
6.  Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
8. Bersifat persuasif.
Oleh karena itu maka saya bisa simpulkan bahwa karya tulis diatas merupakan karya tulis non ilmiah.

Sumber : http://argen26.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar