Sabtu, 05 Oktober 2013

Kebudayaan negatif di Indonesia



                Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia ada yang positif dan ada juga yang negatif. Contoh kebudayaan Indonesia yang positif di antara nya yaitu Indonesia terkenal sebagai negara yang ramah,memiliki banyak bahasa daerah,memilik berbagai jenis tarian dan musik daerah yang unik,dan memiliki rumah adat dan pakaian tradisional yang melimpah.
                Dari sekian banyak budaya positif yang ada di Indonesia,saya tidak akan membahas budaya positif tersebut. Saya akan membahas tentang salah satu budaya negatif yang ada di Indonesia yaitu membuang sampah sembarangan. Mungkin terlihat sepele,namun ternyata budaya ini sudah mendarah daging dan turun temurun sehingga budaya ini sudah seperti “kewajiban” bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia.
                Indonesia di kenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Bukit-bukit dan pohon-pohon yang menjulang tinggi,sungai dan danau yang terlihat dasar nya,pegunungan yang berdiri kokoh,dan udara yang segar akrab menemani kita sepanjang hari. Mungkin itu adalah pemandangan di Indonesia sekitar tahun 50’an. Apakah sekarang masih seperti itu?tidak,sekarang Indonesia yang kita kenal sudah berubah. Sungai dan danau yang dahulu terlihat dasarnya kini sudah hampir tidak ditemukan lagi. Sampah sudah menumpuk di danau dan sungai tersebut. Udara segar yang biasa menemani pun kini sudah tidak ada dan di ganti dengan aroma sampah organik yang tidak sedap. Hal tersebut merupakan sebagian kecil dari efek membuang sampah sembarangan.
Di beberapa sungai di Indonesia banyak yang sudah menjadi bukit sampah yang menjulang di keramaian kota. Sebagai contoh adalah sungai Ciliwung di Jakarta Timur. Saya yang merupakan masyarakat yang tinggal di dekat sungai tersebut menyaksikan langsung bagaimana warga sekitar seakan merasa tidak “berdosa”dan dengan mudahnya membuang sampah rumah tangga ke sungai itu.
                Sungai ciliwung pun kini tak bisa terhindar lagi dari “hujan” sampah yang setiap harinya “setia” mendatangi sungai tersebut. Hal yang ditakutkan oleh masyarakat pun tidak terlakkan lagi yaitu banjir. Sampah yang tergenang di sungai ciliwung membuat sirkulasi air di sungai tersebut menjadi terhambat,dan ketika hujan turun maka air hujan akan tersendat dan naik ke permukaan. Jika sudah seperti itu banjir akan terjadi.
                Banyak masyarakat yang sudah memahami akan bahaya dari banjir tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang sudah mengetahui penyebab datangnya banjir. Namun ironisnya,hanya sedikit dari mereka yang mau merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan di sungai. Budaya membuang sampah sembarangan nampaknya sudah sangat sulit dihilangkan di tanah air tercinta ini.
                Mungkin itu hanyalah sebagian kecil akibat dari membuang sampah sembarangan. Sebenarnya masih sangat banyak akibat dari membuang sampah sembarangan. Namun menurut saya pribadi,masalah ini merupakan akibat terbesar dari membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu kita harus merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan.
                Bagaimana caranya merubah kebudayaan membuang sampah sembarangan?mulai lah dari diri sendiri dengan cara membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Karena menurut saya kesadaran pribadi adalah obat yang paling manjur untuk mengobati kebudayaan buruk ini. Jika dalam diri pribadi masyarakat Indonesia sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan,maka kebudayaan buruk ini akan luntur dengan sendirinya. Dan saya melihat kebudayaan ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan alam yang ada di tanah air tercinta ini.
                Kesimpulan yang bisa saya tarik dari problematika kebudayaan membuang sampah sembarangan ini adalah bahwa kebudayaan yang sudah turun-temurun ini bukan tidak ada obat nya,namun obat ini yang belom diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Dan obat dari penyakit ini adalah kesadaran diri yang tinggi akan pentingnya menjaga kelestarian alam bumi pertiwi ini untuk masa depan.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar