Minggu, 20 Oktober 2013

KORUPSI



                Dewasa ini negara Indonesia sedang di “gerogoti” oleh sebuah persoalan yang sangat berkaitan erat dengan moral bangsa,yaitu korupsi. Korupsi di Indonesia seakan sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh para petinggi negara. Apa sebenarnya dafinisi korupsi? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Namun korupsi ini memiliki arti yang lebih luas lagi dan bukan hanya penyelewengan dalam bentuk uang saja, namun penyelewengan dalam bentuk waktu.
                Korupsi di Indonesia sudah sangat parah,hal ini disebabkan mental para petinggi negara di Indonesia sangat buruk. Saya pribadi mengakui bahwa para petinggi negara sebagian besar berpendidikan tinggi, namun hanya sebagian kecil yang diimbangi dengan ilmu agama dan moral yang kuat. Banyaknya kasus korupsi di Indonesia membuktikan bahwa moral bangsa Indonesia sangat lah buruk, walaupun memang indikasi moral suatu bangsa tidak bisa dilihat hanya dari satu sektor namun dengan banyaknya kasus korupsi ini membuat Indonesia bisa di bilang bermoral buruk.
                Banyak di acara televisi di Indonesia menyorot kasus-kasus korupsi yang melibatkan banyak uang rakyat di dalam nya seperti kasus dana Hambalang atau kasus Bank Century, namun sebenarnya banyak juga korupsi yang melibatkan hal-hal yang terlihat sepele namun berdampak cukup besar yaitu korupsi waktu. Saya tidak akan membahas korupsi uang yang terjadi di pemerintahan karena saya tidak memiliki kemampuan untuk menguliknya, namun saya akan mencoba membahas korupsi yang sering saya lihat dilingkungan sekitar yaitu korupsi waktu.
                Salah satu contoh korupsi waktu yang paling mudah ditemukan adalah terlambat. Sebagai contoh nyata banyak mahasiswa yang datang terlambat kuliah dengan alasan yang tidak masuk akal. Walaupun banyak mahasiswa yang terlambat dengan alasan yang jelas, namun saya akan membahas mahasiswa yang terlambat dengan alasan yang tidak masuk akal. Kedatangan mahasiswa yang terlambat ketika kuliah merupakan salah satu bentuk korupsi yang sering saya lihat. Bagaimana seorang mahasiswa dapat datang terlamba tanpa merasa bersalah sedikitpun? itu lah salah satu contoh rusaknya moral bangsa Indonesia. Ketika seseorang melakukan kesalahan namun dia tidak merasa bersalah atas kesalahan nya maka orang tersebut sudah rusak moralnya.
                Mahasiswa yang datang terlambat akan memberikan alasan yang tidak masuk akal seperti kesiangan, terjebak macet, dan lain sebagainya. Harusnya hal-hal seperti kesiangan atau terjebak macet sudah bisa diperhitungkan sebelumnya dengan cara berangkat lebih awal dari estimasi lamanya perjalanan menuju kampus sehingga jika memang ada kemacetan yang tidak terduga terjadi maka tidak akan terlalu mengganggu perjalanan. Korupsi kecil seperti ini lah yang jika tidak di tuntaskan maka akan menjalar ke berbagai kalangan bahkan akan berubah menjadi korupsi yang lebih besar lagi dampaknya yaitu korupsi uang.
                Korupsi kecil seperti korupsi waktu ini harus segera dituntaskan dengan pendidikan moral yang baik agar bisa menghilangkan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain bukan hanya korupsi. Karena pendidikan moral adalah pendidikan yang sangat penting untuk menjadi fondasi yang kuat untuk mengimbangi pendidikan lain yang menunjang kecerdasan manusia. Karena manusia yang hanya memiliki kecerdasan akademik saja tidak akan cukup tanpa memiliki kecerdasan moral dan agama.
                Oleh karena itu jika bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang maju dan bermartabat maka harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan kecerdasan moral dan agama para warga negara nya di berbagai golongan. Karena sejauh ini saya menilai bahwa alasan Indonesia belom sebaik dan semaju negara lainnya karena kasus korupsi yang begitu tinggi hingga mengganggu proses pembangunan di Indonesia, dan membuat Indonesia memperoleh kerugian yang sangat banyak.

Minggu, 13 Oktober 2013

Budaya Macet



            Dewasa ini,alat transportasi yang ada di Indonesia kian “menjamur”. Banyak terdapat mobil dan motor yang memenuhi jalan-jalan di sudut kota di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan banyak terjadi kemacetan di Indonesia. Untuk kasus kemacetan kali ini saya akan membahas kemacetan di daerah Jakarta.
            Bagi sebagian besar masyarakat Jakarta mungkin,sudah menjadi hal yang lumrah melihat dan terjebak kemacetan di Jakarta. Bahkan kemacetan pun sudah menjadi budaya di sebagian besar wilayah di Indonesia. Banyak diantara kita pun bertanya-tanya apa yang menyebabkan terjadinya kemacetan di Jakarta. Hampir setiap pagi,sore,dan malam di jalan-jalan besar di Jakarta dipenuhi oleh banyak mobil dan sepeda motor. Kemacetan pun tidak terelakkan lagi.
            Mengapa hal ini bisa terjadi?mungkin itu lah yang menjadi pertanyaan yang terniang di kepala masyarakat dan pemerintahan di Jakarta. Menurut saya pribadi,kemacetan yang sering terjadi di Jakarta adalah akibat dari banyak nya kendaraan yang ada di Jakarta dan akses jalan yang sering terganggu oleh aktivitas warga sekitar.
            Saya akan membahas penyebab yang pertama yaitu banyaknya kendaraan yang ada di Jakarta. Dewasa ini harga kendaraan seperti mobil dan motor kian terjangkau oleh masyarakat Jakarta,hal ini menyebabkan satu keluarga bisa memiliki hingga 3-5 kendaraan. Bayangkan jika satu keluarga memiliki 3 kendaraan,maka ada berapa banyak kendaraan di Jakarta jika terdapat ratusan keluarga di Jakarta. Ditambah lagi akhir-akhir ini banyak berita tentang mobil murah,maka semakin banyak mobil yang akan memenuhi jalan di Jakarta. Hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membatasi penggunaan mobil dan motor oleh masyarakat Jakarta. Pemerintah harus menyikapinya dengan tegas dan membuat aturan tentang batas kepemilikan alat transportasi oleh satu keluarga. Pemerintah sebenarnya sudah melakukan usaha seperti membuat acara car free day,dan juga program 3 in 1 di beberapa jalan di Jakarta. Namun pemerintah perlu menambah usaha mereka untuk mengatasi banyaknya kendaraan yang ada di Jakarta.
            Penyebab yang kedua adalah akses jalan yang sering terganggu oleh aktivitas warga sekitar. Saya ambil contoh di daerah Kramat Jati Jakarta Timur. Di daerah Kramat Jati setiap pagi dan malam sering terjadi kemacetan yang cukup parah. Hal ini disebabkan aktivitas warga sekitar yang berjualan di bahu jalan di Kramat Jati. Hal ini menyebabkan akses jalan semakin sempit dan akhirnya terjadi kemacetan yang tidak terelakkan. Pemerintah memang sudah berusaha untuk menanggulanginya dengan cara memberikan batasan waktu untuk berjualan dan melakukan sweeping ketika sudah lewat dari waktu yang di tentukan. Namun usaha ini belum bisa mengatasi para pedagang yang berjualan di daerah Kramat Jati. Jalan lain yang mungkin bisa pemerintah lakukan adalah dengan membuatkan mereka kios untuk dagang agar tidak berjualan di bahu jalan.
            Jadi,menurut saya pribadi solusi untuk menanggulangi kemacetan di Jakarta maupun di Indonesia adalah dengan kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk tidak membeli banyak kendaraan seperti mobil dan motor agar tidak terjadi kepadatan di jalan-jalan di Indonesia. Lalu peran pemerintah tidak kalah penting untuk membuat aturan-aturan pembatasan pemakaian kendaraan oleh masyarakat agar erhindar dari kepadatan lalu lintas. Pemerintah juga perlu untuk melakukan pembenahan tata kota agar tidak ada para pedagang yang berjualan di bahu jalan yang dapat mengganggu arus lalu lintas.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Kebudayaan negatif di Indonesia



                Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia ada yang positif dan ada juga yang negatif. Contoh kebudayaan Indonesia yang positif di antara nya yaitu Indonesia terkenal sebagai negara yang ramah,memiliki banyak bahasa daerah,memilik berbagai jenis tarian dan musik daerah yang unik,dan memiliki rumah adat dan pakaian tradisional yang melimpah.
                Dari sekian banyak budaya positif yang ada di Indonesia,saya tidak akan membahas budaya positif tersebut. Saya akan membahas tentang salah satu budaya negatif yang ada di Indonesia yaitu membuang sampah sembarangan. Mungkin terlihat sepele,namun ternyata budaya ini sudah mendarah daging dan turun temurun sehingga budaya ini sudah seperti “kewajiban” bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia.
                Indonesia di kenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Bukit-bukit dan pohon-pohon yang menjulang tinggi,sungai dan danau yang terlihat dasar nya,pegunungan yang berdiri kokoh,dan udara yang segar akrab menemani kita sepanjang hari. Mungkin itu adalah pemandangan di Indonesia sekitar tahun 50’an. Apakah sekarang masih seperti itu?tidak,sekarang Indonesia yang kita kenal sudah berubah. Sungai dan danau yang dahulu terlihat dasarnya kini sudah hampir tidak ditemukan lagi. Sampah sudah menumpuk di danau dan sungai tersebut. Udara segar yang biasa menemani pun kini sudah tidak ada dan di ganti dengan aroma sampah organik yang tidak sedap. Hal tersebut merupakan sebagian kecil dari efek membuang sampah sembarangan.
Di beberapa sungai di Indonesia banyak yang sudah menjadi bukit sampah yang menjulang di keramaian kota. Sebagai contoh adalah sungai Ciliwung di Jakarta Timur. Saya yang merupakan masyarakat yang tinggal di dekat sungai tersebut menyaksikan langsung bagaimana warga sekitar seakan merasa tidak “berdosa”dan dengan mudahnya membuang sampah rumah tangga ke sungai itu.
                Sungai ciliwung pun kini tak bisa terhindar lagi dari “hujan” sampah yang setiap harinya “setia” mendatangi sungai tersebut. Hal yang ditakutkan oleh masyarakat pun tidak terlakkan lagi yaitu banjir. Sampah yang tergenang di sungai ciliwung membuat sirkulasi air di sungai tersebut menjadi terhambat,dan ketika hujan turun maka air hujan akan tersendat dan naik ke permukaan. Jika sudah seperti itu banjir akan terjadi.
                Banyak masyarakat yang sudah memahami akan bahaya dari banjir tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang sudah mengetahui penyebab datangnya banjir. Namun ironisnya,hanya sedikit dari mereka yang mau merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan di sungai. Budaya membuang sampah sembarangan nampaknya sudah sangat sulit dihilangkan di tanah air tercinta ini.
                Mungkin itu hanyalah sebagian kecil akibat dari membuang sampah sembarangan. Sebenarnya masih sangat banyak akibat dari membuang sampah sembarangan. Namun menurut saya pribadi,masalah ini merupakan akibat terbesar dari membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu kita harus merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan.
                Bagaimana caranya merubah kebudayaan membuang sampah sembarangan?mulai lah dari diri sendiri dengan cara membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Karena menurut saya kesadaran pribadi adalah obat yang paling manjur untuk mengobati kebudayaan buruk ini. Jika dalam diri pribadi masyarakat Indonesia sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan,maka kebudayaan buruk ini akan luntur dengan sendirinya. Dan saya melihat kebudayaan ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan alam yang ada di tanah air tercinta ini.
                Kesimpulan yang bisa saya tarik dari problematika kebudayaan membuang sampah sembarangan ini adalah bahwa kebudayaan yang sudah turun-temurun ini bukan tidak ada obat nya,namun obat ini yang belom diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Dan obat dari penyakit ini adalah kesadaran diri yang tinggi akan pentingnya menjaga kelestarian alam bumi pertiwi ini untuk masa depan.